Welcome To My Blog

"Selamat datang di blog amatir ala saya, blog yang sangat sederhana dan akan terus di perbaharui..Sesuatu yang besar di mulai dari sesuatu yang kecil, begitu pun dengan blog ini. Berawal dari tulisan-tulisan kecil yang saya buat, semoga akan bernilai besar bagi para pembaca pada umumnya, khususnya bagi saya pribadi..Dari saya untuk para pembaca yang mengunjungi blog ini, harap memberikan komentar, saran, kritik, atau pun yang lainnya. Dari anda sangat berharga bagi saya, karena saya masih belajar dan takkan pernah berhenti untuk belajar". Thanks..
WELCOME
Powered By Blogger

Kamis, 07 April 2011

Cinta Sejati

      Setiap orang pasti ingin mendapatkan cinta sejati-nya, tak terkecuali aku. Pria lajang berumur 22 tahun yang masih terus mencari cinta sejati. Bagiku cinta sejati harus dicari, ia tidak datang dengan sendirinya, walau ku harus melakukan banyak cara serta usaha untuk mendapatkannya, aku akan tetap menjalaninya hingga aku tak mampu lagi berusaha.
      Pada siang hari menjelang sore ini aku akan mencoba mencarinya, bertaruh dengan peruntunganku hari ini ku akan mendatangi salah satu taman yang berada di kota ini, berharap kutemui cinta sejatiku disana, semoga saja..
      Dengan perasaan riang, dengan setelan casual yang ku kenakan saat ini ku terus melangkahkan kakiku sambil berdendang kecil menuju taman yang terletak beberapa ratus meter di depanku. Dengan kaca mata coklat ku coba menghalau sinar matahari yang masih terasa menyengat, tak lupa senyuman yang selalu ku lempar ke setiap orang, berharap senyumku berbalas dari tiap mata yang memandangiku.
      Sesampainya di taman yang terlihat bersih dan asri itu, segera ku bidik kursi kosong yang terletak di salah satu sudut taman, tak butuh waktu lama untukku menemukannya. Dan, aahaaa..Kursi yang nyaman, dengan pemandangan indah yang sedang ku pandangi sekarang, sungguh ini tempat yang pas untuk sejenak ku nikmati suasana ini sampai ku temui cinta sejatiku di taman ini. Semoga..
      Ku sapu seluruh taman ini dengan penglihatanku, mulai dari ujung tempatku duduk hingga habis pandanganku jauh ke ujung sana, sekali, dua kali, hingga tiga kali ku lakukan itu, namun tak ku dapati seorang wanita pun yang terlihat seorang diri, semuanya terlihat berpasang-pasangan. Semua muda-mudi itu tampak bahagia dengan seorang terkasih yang berada di sisinya. Namun seketika pandanganku tercuri oleh pasangan yang berada tidak jauh di depanku, bukan karena mereka teramat cantik dan tampan, bukan juga karena mereka memakai baju dengan warna yang mencolok, tapi mereka benar-benar beda. Di taman ini berisi belasan pasangan mudi-mudi, mungkin lebih. Tapi tidak dengan pasangan yang satu ini, karena pasangan ini sama sekali tidak muda, ya karena mereka pasangan yang terdiri dari kakek dan nenek, mungkin usia mereka berkisar 70 tahunan, mungkin juga seumuran dengan kakek  nenekku di rumah yang sedang menjaga cucu kecilnya.
      Dengan perasaan sedikit heran mengapa mereka berada di sini, segera ku berjalan menghampiri mereka untuk sedikit berbincang-bincang dan bertanya.
     “Hai kakek, nenek, selamat sore” Ku beri salam untuk membuka sebuah obrolan.
     “Sore nak..” Jawab mereka kompak dengan suara yang terdengar energik untuk orang seusia mereka.
     “Kek.., nek.., aku mau tanya, apa sih yang kakek dan nenek lakukan di sini???” Tanyaku tak sabar.
     “Kami sedang berbagi kasih nak, mungkin kalian menyebut ini dengan pacaran” Jawab si kakek sambil memegang tangan nenek.
     “Hha hha..” Aku refleks tertawa.
     “Kakek dan nenek ada-ada saja, kalian kan sudah tidak muda lagi, uupss..” Kataku keceplosan.
     “Jangan salah nak, bagi kami berbagi kasih dan melakukan hal-hal romantis yang sedang kami lakukan ini tetap perlu di lakukan, walau kini kami tak muda lagi dan telah memasuki usia senja, kami tetap melakukannya demi menjaga kasih di antara kita” Kata si kakek sambil tak henti membelai rambut si nenek.
     “Tadi kakek bilang ini romantis, apanya yang romantis kek? Hai nek, menurutmu apakah semua yang kakek lakukan ini romantis???” Tanyaku pada nenek.
     “Ya..” Jawab nenek singkat dengan senyuman tanpa gigi.
     “Tapi aku tak melihat kakek memberikan sekuntum bunga mawar merah atau kata-kata dalam sebuah sajak yang indah” Tanyaku kembali.

     “Tak ada definisi khusus tentang romantis, semua kembali kepada diri kita masing-masing. Bagi nenek, romantis tak mesti di tunjukkan dengan rangkaian bunga mawar merah nan indah, tak mesti dengan kata-kata indah berupa sajak atau puisi, atau hal apapun yang di lakukan oleh orang kebanyakan. Dengan menjaga kesucian cinta di anatara kami, tetap memegang janji sakral yang pernah kita ucapkan dulu, selalu menemaniku melalui saat suka dan duka, bagiku itulah romantis.
      Atau bahkan banyak hal sepele yang biasa di lakukan setiap hari seperti meluangkan sedikit waktu untuk berbagi obrolan, menikmati secangkir teh sambil menikmati sore, atau saling menggenggam tangan satu sama lain, dan masih banyak lagi. Itu adalah sikap romantis yang selalu di tunjukkan kakek sejak dulu kepada nenek. Nenek tahu, kakek bukanlah orang paling romantis sedunia, tapi kakek adalah orang yang paling romantis yang tercipta untuk nenek” Kata nenek menjelaskan dengan tangannya tak pernah terlepas menggenggam tangan kakek.
     “Oouw..So sweet” Kataku mendesis.
     Kek, nek, aku mau tanya. “Apa sih rahasia terbesar kalian untuk bisa bertahan sampai sekarang ini?”
     “Tak banyak, hanya mencoba melakukan yang terbaik untuk satu sama lain, menanamkan rasa saling percaya, tak hanya mengikat diri tapi juga mengikat hati dan perasaan di antara kita. Itulah yang selalu kami lakukan” Kata kakek bijak.
     “Ooh..Jadi itu toh rahasia kakek dan nenek” Kataku takjub
     “Satu lagi nak, tanamkan sifat MERASA MEMILIKI..Tumbuhkan selalu sifat itu dalam hatimu, karena itulah yang terpenting dalam menjalin suatu hubungan” Tutup kakek bangga.

Tak lama kemudian mereka beranjak dari duduknya, mungkin hendak berjalan pulang..

     “Kek, nek, apakah kalian hendak melangkah pulang? Tanyaku
     “Ya..Karena hari sudah mulai gelap, dan mentari pun akan segera kembali ke peraduannya” Kata kakek sembari menuntun nenek
     “Kek, nek, aku ingin memiliki cinta sejati seperti kakek dan nenek, tapi walau telah melakukan banyak cara dan usaha hingga kini tak juga ku dapati cinta sejati itu. Kadang aku selalu bertanya dalam hati kecil, masih adakah cinta sejati untukku?. Kek,kiranya apa yang harus aku lakukan untuk mendapatkan cinta sejatiku?” Tanyaku sambil mencegah mereka pergi.
     “Hai anak muda, kakek percaya akan ada cinta sejati untuk setiap orang, termasuk untukmu. Tunggu saja hingga saat itu tiba. Kakek hanya berpesan, lakukanlah hal-hal yang baik untuk semua orang, terutama untuk orang-orang yang berada di sekitarmu. Tak hanya mencintai, tapi hargailah wanita yang kau cintai, tanamkan dalam hatimu bahwa kaulah yang memiliki cinta sejati yang sesungguhnya, terus pupuk rasa itu dan tunjukkan pada semua orang. Kelak cinta sejatimu akan datang dengan sendirinya” Kata kakek sambil menepuk pundakku dan berlalu pergi.

Aku terdiam sejenak merenungi apa yang kakek ucapkan..

      “Hai anak mudaaa..Jika kau bisa melakukan itu, tak perlu kau melakukan banyak usaha, cukup buka hatimu dan bersiaplah cinta sejati akan segera mendatangimu. Tetap semangat” Kata kakek sedikit berteriak dari kejauhan membuyarkan lamunanku.
      “Terima kasih kek, nek..” Aku tersentak kaget sebelum ku selesai bicara.
Aku terkejut karena tak ku dapati kakek dan nenek di sekelilingku, ku sapu seluruh isi taman dengan pandanganku, namun tak juga ku temukan mereka. Tak mungkin mereka menghilang secepat ini” Pikirku heran.
Ku berlari kecil menuju tempat terakhir melihat mereka, masih kurasakan hangatnya tempat kepergian mereka. Ku hanya temukan bulu-bulu kecil di tanah, seolah berjatuhan dari sayap-sayap malaikat.

By : IR_09


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

6.