Welcome To My Blog

"Selamat datang di blog amatir ala saya, blog yang sangat sederhana dan akan terus di perbaharui..Sesuatu yang besar di mulai dari sesuatu yang kecil, begitu pun dengan blog ini. Berawal dari tulisan-tulisan kecil yang saya buat, semoga akan bernilai besar bagi para pembaca pada umumnya, khususnya bagi saya pribadi..Dari saya untuk para pembaca yang mengunjungi blog ini, harap memberikan komentar, saran, kritik, atau pun yang lainnya. Dari anda sangat berharga bagi saya, karena saya masih belajar dan takkan pernah berhenti untuk belajar". Thanks..
WELCOME
Powered By Blogger

Rabu, 13 April 2011

3 Hari Terakhir


Adalah Lionel Hayes, seorang remaja yang baru saja menggenapi usianya yang ke-17 tahun beberapa hari lalu. Ia adalah anak ke-2 dari tiga bersaudara yang berasal dari keluarga yang berkecukupan, ayah dan ibunya adalah pengusaha sukses, mereka merupakan salah satu pemegang saham terbesar di salah satu perusahaan kilang minyak terbesar di kota ini.
Lionel, begitu ia biasa di panggil, ia begitu beruntung berada di tengah-tengah keluarga tersebut, keluarga yang hidup di atas garis kemapanan, dan keluraga yang teramat sangat menicintainya. Dengan postur tubuh yang tinggi, putih, dan wajah yang sepintas terlihat seperti artis muda berbakat di tanah air, sungguh menjadi pelengkap keberuntungan yang ada pada dirinya. Namun nasibnya tak melengkapi keberuntungan yang di milkinya.
Sedari kecil Lionel mengidap penyakit kanker darah ganas, dimana sel darah putih yang ada berkembang tidak terkontrol atau abnormal. Penyakit yang lebih kita kenal dengan Leukimia itu telah di deritanya sejak ia kecil. Lionel tak pernah lepas dari pengawasan orang tuanya yang super ketat, apapun yang berhubungan dengan Lionel akan menjadi prioritas bagi orang tuanya, terutama untuk kesehatannya. Sedari kecil, ia pun tak pernah lepas dari obat-obatan, bolak-balik ke Rumah Sakit pun menjdi rutinitasnya yang tiada henti, baik untuk sekedar check-up atau pun melakukan terapi tambahan demi kesembuhannya.

Hari ini, sejam yang lalu ia baru saja pulang bersama orang tuanya usai melakukan check-up rutin di Rumah Sakit bersama Dokter pribadinya. Namun hasil pemerikasaan kali ini agak berbeda, kenyataan berat yang harus di terima oleh keluarga besar Lionel, terlebih untuk Lionel sendiri, kenyataan yang akan merubah hidupnya untuk selama-lamanya. Bak di sambar petir di siang bolong yang membuat hati kedua orang tua Lionel luluh lantak berhamburan, betapa tidak? Dokter pribadi Lionel menyatakan bahwa penyakit yang di derita Lionel semakin tak tertolong, kanker yang kian hari kian mengganas itu kini berada pada klimaksnya. Dokter menyebutkan bahwa penyakit ini akan segera mengakhiri hidup Lionel, Dokter memvonis bahwa Lionel hanya dapat bertahan untuk tiga hari ke depan saja.

Sementara di ruangan terpisah, Lionel duduk termangu di dalam kamarnya yang terkunci rapat, ia hanya meratapi dan mencoba ikhlas menerima semua kenyataan ini sambil sesekali menghirup nafas panjang yang hanya bisa ia nikmati beberapa hari lagi. Mungkin apa yang di rasakan Lionel tak seberat apa yang kita bayangkan, karena ia sudah mengidap penyakit tersebut dari kecil ia terlihat lebih siap menghadapi kematiannya yang bisa menghampirinya kapan saja.
Detik demi detik pun kian berlalu, dalam lamunannya ia tersentak dan hatinya tergugah untuk melakukan sesuatu. Ia ingin melakukan sesuatu yang berguna bagi kedua orang tuanya, keluarganya, sahabat mau pun teman-teman terdekatnya di tiga hari terakhir dalam hidupnya. Sambil tersenyum dengan mata yang berkaca-kaca ia berkata “Aku pasti bisa..”
Lionel pun segera keluar dari kamarnya dan mengutarakan maksudnya di depan kedua orang tuanya, adik, dan kakaknya. Mama Lionel sempat menolak perihal tersebut, karena mama merasa Lionel tak perlu melakukan hal itu.
“kamu harus banyak istirahat sayang, dan ketahuilah tanpa kau melakukan itu semua kau tetaplah anak mama yang tersayang, mama sangat menyayangimu”. Kata mama sambil memeluk Lionel dengan sangat erat.
“Aku tahu mam, betapa mama dan semua orang disini sangat menyayangi dan mencintaiku, tak perlu ku ragukan itu. Cinta kasih keluarga ini terhadapku takkan pernah dapat terbayarkan. Begitu pun aku yang sangat menyayangi mama, papa, kakak ku Sherly, juga adik tersayangku Sammy. Tapi mam, pap, hanya ini yang ingin ku lakukan di sisa umurku, aku hanya ingin melakukan sesuatu yang ku rasa berguna bagi orang-orang yang ku cintai dan mencintaiku. Boleh ya mam, pap?” Tutup Lionel mengakhiri permohonannya.
Mama, papa, dan kedua saudara Lionel hanya terdiam dan saling pandang sambil sesekali memandangi Lionel penuh haru..
Tak mau membuat Lionel bingung, akhirnya mama menganggukkan kepala tanda setuju atas permintaan Lionel, yang kemudian di susul oleh anggukan kepala papa dan kedua saudaranya. Dan mereka pun saling mendekat dan memeluk Lionel erat-erat.

Hari pertama :

Hari pertama ini ku persembahkan untuk keluargaku, kedua orang tuaku, terlebih untuk mamaku. Karena mereka adalah orang-orang yang paling berarti dalam kehidupanku..

                                                                                                                              Bersambung...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

6.