Welcome To My Blog

"Selamat datang di blog amatir ala saya, blog yang sangat sederhana dan akan terus di perbaharui..Sesuatu yang besar di mulai dari sesuatu yang kecil, begitu pun dengan blog ini. Berawal dari tulisan-tulisan kecil yang saya buat, semoga akan bernilai besar bagi para pembaca pada umumnya, khususnya bagi saya pribadi..Dari saya untuk para pembaca yang mengunjungi blog ini, harap memberikan komentar, saran, kritik, atau pun yang lainnya. Dari anda sangat berharga bagi saya, karena saya masih belajar dan takkan pernah berhenti untuk belajar". Thanks..
WELCOME
Powered By Blogger

Jumat, 15 April 2011

Anggota Dewan Ku Sayang, Anggota Dewan Ku Malang



Di antara pengharapan rakyat beralaskan kepercayaan
Kau memimpin dengan membawa tugas yang akan kau emban
Kau duduk dalam singgasana bertahtakan kemewahan
Berharap dapat mewujudkan apa yang kami cita-citakan

Dalam perjalananmu, ku tahu kau akan menghadapi banyak rintangan
Doa ku semoga engkau tetap teguh dalam tiap pijakan
Tetap berpikir positif, cerdas, dan santun dalam setiap tindakan
Kiranya itu doa yang slalu ku sisipkan di antara banyak permintaan

Hari demi hari kian berlalu membawa kami dalam ketidak pastian
Kami terombang-ambing dalam kenyataan dan berakhir di jurang penantian
Adanya dirimu tak jua membawa kami dan negeri ini pada perubahan
Perubahan ke arah yang lebih baik yang slalu kami impi-impikan

Dalam perjalananmu kami temui banyak kejanggalan terbungkus kesalahan
Kesalahan yang sangat mengecewakan dan mungkin memilukan, bahkan memalukan
Seolah menjadi lalap harian kau pun larut dalam salah di tiap perbuatan
Kelakuanmu tak mencerminkan seseorang yang bisa kami jadikan panutan

Kami marah, kecewa, sedih, terluka, menderita, sebut apa saja yang kau inginkan
Waktu yang terus berjalan menjadi saksi dalam satu pembuktian
Sosokmu, wibawamu, kredibilitasmu, kiranya pantas kami pertanyakan
Layakkah kau untuk terus memimpin?Layakkah kau menyandang gelar anggota dewan?



Jawablah pertanyaan di atas dalam hati masing-masing..
Ada sedikit cerita dariku, menyambung rangakaian kata-kata di atas.
Ada segelintir kisah, mungkin banyak cerita dalam lingkup keluarga besar anggota dewan yang katanya menjadi tempat aspirasi bagi rakyat. Berapa kali kita mendengar adanya cerita “Lucu” yang di perbuat para wakil kita tersebut? Banyak..

Mulai dari adu mulut, saling tuding, hingga saling jotos sesama anggota dewan dalam sebuah sidang.(Katanya terpelajar, tapi kok berkelakuan seperti orang gak pernah di ajar???)

Dulu, ada cerita tentang anggota dewan yang terlibat kasus asusila, mulai dari beredarnya foto-foto syur anggota dewan dengan lawan jenis, di susul dengan adegan mesum anggota dewan yang sangat tidak senonoh, di rekam pula, di edarkan pula. (Kayanya beliau berbakat juga deh, bagusnya sih beliau bergabung aja deh dengan para sineas muda berbakat indonesia, uuppss..Tapi jangan bikin film cabul ya pak)


Keesokan harinya ada cerita tentang anggota dewan yang tertidur pulas di bangku yang menurut saya sangat empuk, kok bisa ya tertidur saat sidang??? Ehmm mungkin karena kecapean kali ya, karena terlalu sering mikirin rakyat sehingga gak ada waktu untuk tidur, atau mungkin karena bangkunya yang empuk kali ya? (waduh..saya gak tahu jawabannya, kalian tanya aja langsung ya sama yang tidur). Hei bung, kalian lagi membahas kepentingan rakyat loh, di kira lagi nonton ludruk kali ya?

Keesokan harinya lagi terdengar soal kasus korupsi..(Ah, udah ya gak usah di bahas soal korupsi, BOSENNNN..Ke cerita yang lain aja ya)

Yang lagi hangat, kemarin ada anggota dewan yang ketangkep oleh jepretan kamera wartawan, beliau tertangkap tangan sedang asyik menonton video porno di tengah sidang paripurna, banyak alasan yang di lontarkan oleh beliau perihal tersebut. Pertama, beliau nonton video tersebut karena bosan dengan sidang paripurna, mungkin mau merefresh kali ya? (Refresh kok nonton video porno, refresh itu nyebur aja ke air. Nyebur ke solokan aja sana pak). Kedua, beliau mengatakan bahwasanya ada kiriman email dari seseorang tak di kenal, ketika beliau buka pesan tersebut eh ternyata pesan tersebut berisi konten porno, bermaksud untuk segera menghapus eh udah ketahuan duluan sama pers yang berada dalam ruang sidang..(kasian deh lo!!!)

Yang lebih hangat lagi nih, mungkin masih panas kali ya, yaitu tentang rencana pembangunan gedung baru untuk para anggota dewan yang memakan biaya trilyunan rupiah. Gila, di tengah morat maritnya keuangan negara dan di tambah krisisnya perekonomian rakyat di negeri ini mereka berencana membangun gedung yang super mewah tersebut.
Mereka berpendapat adanya rencana pembangunan tersebut karena merasa perlu adanya gedung yang lebih baik dari gedung yang mereka tempati sekarang.
Sementara di tempat terpisah, jauh di sudut dusun negeri ini terlihat banyaknya gedung-gedung sekolah yang bukan hanya tak layak untuk di jadikan tempat menuntut ilmu, tapi gedung-gedung tersebut nyaris saja runtuh, setiap siswa dan guru pun di buat was-was setiap waktunya terhadap bangunan tua nan lapuk yang bisa roboh menimpa mereka kapan saja.

Belum lagi banyaknya potret kemiskinan di tiap penjuru negeri ini yang masih setia membingkai keseharian kita. Sungguh miris rasanya atas segala ketimpangan yang terjadi atas semua ini.
Di satu sisi para wakil kita sibuk memperkaya diri dengan segala fasilitas yang super lux, okelah jika semua itu dapat di gunakan sebagaimana mestinya demi kesejahteraan rakyat. Tapi apa jadinya jika semua fasilitas nan mewah itu hanya di jadikan tempat untuk bersantai, tidur, saling jotos, atau bahkan di jadikan tempat untuk menonton video tak senonoh.
Sementara di sisi lain, betapa sulitnya kehidupan rakyat kecil hanya untuk sekedar hidup sederhana. Bahkan para generasi muda kita harus bertaruh nyawa untuk dapat mengenyam pendidikan di bawah bangunan yang tak layak huni..

Lalu, jika demikian adanya akankah rencana pembangunan gedung megah nan mewah tersebut akan terus di lanjutkan???
Saya lontarkan pertanyaan ini untuk bapak-bapak anggota dewan yang katanya terhormat, biarkan beliau menjawab dengan hati nuraninya..

 By : IR_09

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

6.