Welcome To My Blog

"Selamat datang di blog amatir ala saya, blog yang sangat sederhana dan akan terus di perbaharui..Sesuatu yang besar di mulai dari sesuatu yang kecil, begitu pun dengan blog ini. Berawal dari tulisan-tulisan kecil yang saya buat, semoga akan bernilai besar bagi para pembaca pada umumnya, khususnya bagi saya pribadi..Dari saya untuk para pembaca yang mengunjungi blog ini, harap memberikan komentar, saran, kritik, atau pun yang lainnya. Dari anda sangat berharga bagi saya, karena saya masih belajar dan takkan pernah berhenti untuk belajar". Thanks..
WELCOME
Powered By Blogger

Rabu, 25 Mei 2011

Allah Sang Maha Cinta

Mungkin tak ada orang yang ingin mengalami sebuah kegagalan dalam hal apapun di dalam hidupnya, termasuk aku...
Apa anda pernah merasakan kegagalan dalam hidup anda? Pasti pernah, dalam hal apa anda merasa diri anda gagal? Bukan itu yang akan ku tanyakan. Tapi, bagaimana anda menyikapi sebuah kegagalan yang menghampiri hidup anda??? Biar anda jawab dalam hati masing-masing, biar aku yang sedikit berbagi cerita dalam kesempatan kali ini.

Dalam suasana hati yang tenang dan agak sehat tentu aku dapat menerima semuanya dengan ikhlas dan sedikit senyum tentunya.
“No problem, mungkin ini yang terbaik untukku” Begitu kira-kira kalimat yang terlontar dari mulutku. Tapi pertanyaan itu semakin sering terdengar, datang dengan bertubi-tubi dengan nada yang makin kencang pula, hingga merubah statement yang telah ku ucapkan sendiri. Mengapa aku gagal? Mengapa aku gagal? Mengapa aku gagal?
Pikiran negatif ku pun menimpali semua bisikan itu, iya ya kenapa aku bisa gagal? Padahal aku sudah mengikuti semua rules yang berlaku, padahal aku sudah mempersiapkan semuanya dengan baik, dan aku pun merasa yakin kalau aku punya kemampuan yang cukup untuk melewati semuanya. Dalam situasi seperti ini, lalu apa yang aku lakukan? Aku bertanya kepada diriku sendiri, namun tak ada jawaban yang dapat menenangkan hatiku. Lalu ku lontarkan pertanyaan itu kepada orang lain, namun tetap tak ada jawaban yang dapat membuat api dalam hatiku padam, mereka hanya bisa bilang sabar, sabar, sabar, dan beberapa alasan klise lainnya.
Lalu aku terdiam sejenak dan bertanya kepada Allah SWT. Ya Allah, kenapa bisa seperti ini??? Namun Allah hanya terdiam, membuat dadaku kian di penuhi dengan sesak yang seolah siap untuk meledak, lalu apa yang kulakukan? Emosi pun kian memuncak, lalu aku marah, aku menangis sejadi-jadinya dengan mulut yang tak henti-hentinya menyalahkan Allah SWT. Apa ini yang harus hamba dapatkan? Apa Engkau tak mendengar segala doa yang hamba lantunkan? Bukankah Engkau selalu mengabulkan segala doa-doa hamba-Mu? Bukankah Engkau Maha Adil??? Hanya kata-kata itu yang terus kuucapkan hingga airmata di pipi nampak mulai mengering, sampai terdengar adzan ashar berkumandang..
Segera ku ambil wudhu untuk menunaikan shalat ashar, terasa sejuk air yang mengalir di tiap nadiku, seolah membelai tiap syaraf yang ada dalam tubuh ini. Lalu aku bersujud dan bersimpuh di hadapan Allah SWT Sang Maha Cinta, airmata haru ku pun menetes, rasa malu pun kian menghinggapi diriku. Betapa tidak? Mengingat semua kemarahan dan cacianku kepada Allah SWT, Dzat yang telah memberikanku segala  nikmat yang tak terhingga, sungguh tak pantas terucap dari mulut seorang hamba yang hina sepertiku. Kini, istighfar pun menghiasi lisanku..Terasa tenang batin ini, dada ini pun menjadi lega bagaikan berada di padang rumput savana.

Lalu apa yang ku lakukan? Ku mulai tumbuhkan pikiran dan sikap positif tentang apa pun yang telah singgah dalam hidupku, baik untuk hal-hal indah yang ku dapati, atau hal-hal yang buruk sekalipun, bersyukur, dan mulai belajar tentang apa yang ku sebut dengan hubungan sebab-akibat, tabur tuai, siapa yang menabur maka dia juga yang akan menuai. Tinggal pilih apa yang akan kau tabur, tanpa bisa memilih apa yang akan kau tuai atas apa yang telah kau tabur. Selalu ada rencana indah di balik semua kehendak Allah, hanya saja kita tak tak pernah tahu apa rencana indah yang akan menghampiri kita. Manusia hanya meminta yang terbaik untuk dirinya, namun Allah SWT memberikan yang terbaik bukan hanya untuk kita, tapi yang terbaik untuk semuanya. Yang baik menurut kita belum tentu baik menurut Allah SWT, tapi yang baik menurut Allah SWT sudah pasti baik untuk kita dan semuanya. Maka, berbaik sangkalah selalu kepada Allah SWT.

Sebagai manusia kita hanya bisa berencana, segala sesuatunya dapat kita rancang dan atur hingga sedemikian indah, hingga kita merasa seolah tak ada celah untuk kegagalan singgah di dalamnya. Namun pada kenyataannya, Allah adalah penentu segalanya..

By : IR_09

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

6.