Tak tahu harus berbuat dan berkata apa atas peristiwa yang tiap hari terjadi, bahkan kali ini, pagi ini ku menyaksikannya dengan mata kepalaku sendiri. Seolah tak percaya atas ratusan nyawa bahkan lebih yang di pastikan hilang atas sebuah pembantaian di salah satu tempat di sebuah pemukiman padat penduduk.
Saat tak sengaja ku hampiri tempat tersebut, tiba-tiba saja seseorang yang tak ku kenal itu berjalan dengan terburu-buru sambil menggenggam sebilah pisau yang amat tajam, hingga bagian ujung pisau itu terlihat berkilau memantulkan cahaya hangat sang mentari. Tak mau keberadaan ku di ketahui oleh orang itu, segera ku berlari kecil mencari tempat untuk sembunyi. Selidik punya selidik ternyata dia tak sendiri, ku pastikan ini sebuah kegiatan yang terorganisir dengan sangat rapi.
“Heeii kamu..!!!, angkat itu dan bawa ke depan”, kata si pemegang pisau kepada kedua temannnya yang berbadan tegap dan besar,
“Baik..”, kata kedua orang tersebut sambil segera menggotong sebuah benda yang hampir mirip dengan sebuah peti kemas itu.
Ku coba mengikuti untuk mengetahui apa yang hendak mereka lakukan, ku lihat orang itu nampak sedang mengacungkan pisau tajamnya seolah bersiap, dan kemudian..Oo tidaaakk..Ya Tuhan..Ouupps, teriakan kagetku hampir saja membuat mereka mengetahui keberadaanku. Sungguh pemandangan yang tragis, mereka mulai menggorok tubuh itu satu persatu, darah pun mengalir deras, suara pekikan terdengar di mana-mana, dan ooo tidaaakk, usai menggorok di bagian leher mereka pun melempar tubuh yang setengah bernyawa tersebut ke dalam tong besar.
Tak kuat melihat itu semua, ku mencoba segera pergi dari tempat ini dengan cara mengendap-endap. Tapi tak sengaja ku menendang sebuah kaleng dan membuat suara gaduh sehingga mereka pun mengetahui keberadaanku, menyadari tak ada celah sedikitpun untuk kabur, aku pun hanya terdiam memasang muka sedikit bingung hingga mereka datang menghampiriku.
“Ngapain kamu disini???”, kata orang itu penasaran..
“Aaaakuu..Dengan terbata-bata ku mencoba berkata, aaaku mau beli ayam.
“Ooo..Kamu mau beli ayam, ya sudah langsung ke depan saja sana, baru di potong masih seger semua.
“Baik pak, terima kasih..”
Begitulah peristiwa yang tiap hari terjadi di salah satu tempat pemotongan ayam..Semoga kita bisa mengambil hikmahnya, dan semoga arwah ayam-ayam tersebut di terima di sisi-Nya. Amiin..:-P
By : IR_09
Tidak ada komentar:
Posting Komentar