Sedikit menengok ke belakang mengingat kejadian di beberapa tahun silam, kejadian manis di moment yang manis untuk orang yang manis. Tak seperti biasanya mentari bersinar begitu teriknya, seakan bulu roma ku ikut terbakar karena panasnya, panas yang mungkin juga bisa mendidihkan isi otakku. Segera ku tepikan sepeda ku untuk bersantai sejenak di bawah pohon rindang di sebuah taman di pinggiran kota Jakarta ini.
Aahhh..Tak ada yang paling indah di siang hari yang panas ini selain merebahkan tubuh di bawah pohon rindang & menghirup oksigen sedalam-dalamnya. Karena lelah yang kian terasa menghinggapi tubuhku, tak ada salahnya jika ku beristirahat sejenak sembari menikmati segelas es cincau yang mulai jarang ku temui, sambil menunggu sang mentari kembali ke tempat peraduannya.
Singkat cerita, di antara hiruk pikuk keramaian orang & kendaraan yang berlalu lalang mataku di segarkan oleh kehadiran seorang wanita yang ehhmmmm,,aahh tak dapat ku berkomentar, sulit untukku mendeskripsikannya. Dia tak secantik Luna Maya, dia pun tak se-sexy Mulan Jameela, tapi rambutnya, perawakannya, kaki jenjangnya, bahasa tubuhnya, wajahnya, matanya, rona merah di pipinya, oya ada satu lagi yaitu senyum manisnya, lesung di kedua pipinya pun selalu setia menghiasi senyumnya.
Tapi ia begitu cepat berlalu, mengapa hal yang indah itu sangat jarang ku temui, mengapa sekali ku temui ia begitu cepat berlalu, pikirku sedikit menggumam dalam hati. Dari kejadian itu tak banyak yang dapat ku lakukan, hanya sebuah pengharapan terlontar dari mulutku semoga ia dapat ku temui di keesokan hari,. Dariku sebuah puisi yang khusus ku tuliskan hanya untuknya...
Di siang sepanas cuaca di gurun sahara
Sesosok indah hadir menyegarkan pandangan mata
Diriku yang sedari tadi di selimuti dahaga
Kau basuh segera dengan satu senyuman merona
Hasratku tergugah untuk sekedar menyapa
Atau mengetahui siapa kau punya nama
Bukan menyerah tanpa satu usaha
Namun kau tak memberiku sedikit asa
Banyak hal indah yang telah ku lewati
Banyak senyum manis yang telah ku temui
Mungkin semua terdengar begitu ironis
Namun senyummu msih menjadi yang termanis
By : IR.09
Senyum Manis Yang Sedikit Menyayat & Mengiris
(Cerita & puisi ini di buat berdasarkan imajinasi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar